Metode
pengembangan sistem adalah suatu aktivitas, metode, praktik terbaik dan
peralatan terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk
mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan
perangkat lunak (Whitten, Bentley, Ditman, 2004). Pengembangan sistem informasi
merupakan penyusunan suatu sistem untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Rapid Application Development (RAD) yaitu suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan
serta perangkat-perangkat lunak (Kendall dan Kendall, 2002).
Keunggulan
dan Kelemahan Menggunakan RAD
Rapid
Application Development (RAD) adalah model proses perkembangan software sekuensial
linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini
merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier
dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi
berbasis pada komponen (Hariyanto, 2004). Jika
kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan
“sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90
hari).
Tahapan-tahapan
dalam RAD
RAD digunakan
pada aplikasi sistem konstruksi, maka menekankan fase-fase. Ada tiga fase dalam
RAD yaitu (Kendall dan Kendall, 2008):
1.
Requirement Planning, dalam tahap ini diketahui apa
saja yan menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasikan kebutuhan
informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan
sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk
mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang
ada dalam sistem tersebut.
2.
Design Workshop, yaitu mengidentifikasi solusi
alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses
bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan
dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem biasanya menggunakan Unified Modeling Language (UML).
3.
Implentation,
setelah Design Workshop dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasikan (coding) ke
dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program
atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem
supaya siap untuk dioperasikan.
Berikut adalah
keunggulan dan kelemahan menggunakan RAD (Whitten, Bentley, Ditman, 2004):
Keunggulan
1.
Berguna untuk proyek-proyek tempat
persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.
2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan
dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini
meningkatkan antusiasme pengguna akhir pada proyek.
3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih
tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
4.
Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang
berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.
5.
Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal
dan prototype daripada dalam model sistem.
Kelemahan
1.
Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong
mentalitas “mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang meningkatkan
biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung dan merawat
sistem.
2. Prototype-prototype RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena
analisis masalah disingkat atau diabaikan.
3. Prototype berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk
mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai.
4.
Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototype, tapi
para stakeholder enggan melakukannya karena menganggapnya sebagai
hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini.
5.
Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap
kualitas yang disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk
melalui metodologi tersebut.